|
Post by ~ Han-han-ChaN ~ on Nov 24, 2005 20:15:52 GMT 8
lex lo tinggal baca donk itu postingan elo, jd tau post dah sampe mana *usap2 kaki yg kena tendang
alex, kenapa ke faye tingkat kemesraanmu bertambah? sudah surutkah minatmu pada gacchan *elus2 bibir gacchan
|
|
|
Post by |lFugenCamuil| on Nov 27, 2005 23:21:04 GMT 8
O.o saya normal!!!!!!!
saya hanya cinta Gacchan!!
btw, tenang aja nih fic sedang dalam proses^^x
|
|
dyne
GakuHai friends
A.I.S.H.I.T.E.R.U
Posts: 59
|
Post by dyne on Nov 28, 2005 13:59:52 GMT 8
masa dalam proses mulu. kapan diposting??
|
|
|
Post by Hime on Nov 28, 2005 15:29:37 GMT 8
T_T.. nyooo Alex tukang boong *d getok alex* XD~
|
|
|
Post by |lFugenCamuil| on Dec 6, 2005 18:23:37 GMT 8
nyuuuuuuuuu~~~
jujur deh!! *pukul sids*
kalo gak salah nih lanjutannya deh^^, kalo gak salah XP~~
^^^^^^
¡°Sampai jumpa besok.¡±
¡°Ya. Sampai jumpa besok lagi.¡±
¡°Gackt kau mau ikut bersama kami?¡± Masa merangkul Gackt dengan kedua tanganya. Tapi Gackt melepaskannya. Lalu mengambil rokok di saku jaketnya. ¡°Mau kan?¡±
Gackt meniupkan asap rokok ke udara sambil berjalan keluar. ¡°Aku tidak bisa, Masa. Ada janji dengan orang lain.¡± Lalu pergi menaiki mobilnya. Meninggalkan pouting Masa di belakang.
Kali ini, Gackt tidak menyetirnya sendiri. Ia menyuruh salah satu bodyguardnya. Di belakang, di kursi penumpang Gackt hanya menatap kosong ke depan. Dengan sebatang rokok yang terapit di kedua jari tangan lentiknya. Tatapannya terpaku pada sesuata di depannya. Sebuah majalah mingguan, dimana terdapat foto seseorang yang selalu diimpikannya. Sesosok public figure yang sangat manis melebihi wanita yang pernah dikencaninya.
¡°Gackt-sama, kita mau kemana?¡± Tanya sang supir.
Gackt terdiam sejenak. Seolah berpikir. ¡°Pelan-pelan saja jalannya. Aku tidak tahu harus kemana.¡± Lalu melepaskan perhatiannya dari majalah mingguan itu.
¡°Pulang?¡± Tanya sang supir kembali. Sambil melihat majikannya dari kaca.
¡°Tidak. Kau jalankan saja.¡± Dan menopang wajahnya dengan tangannya, sambil menatap pemandangan di luar. Lalu lalang manusia. Lalu lalang kendaraan. Dan rintiknya hujan di luar sana. Membuat kerumunan orang yang lalu lalang di luar, berlari untuk mencari tempat berlindung. Gackt hanya menatapi kejadian yang dilihatnya, tanpa bereaksi apa-apa. Tanpa berbicara.
Tak lama kemudian, ponsel miliknya melantunkan lagu Vanilla milikknya. Ia mengambil ponsel itu dari saku jaketnya, dan melihat nama yang terdisplay. Telpon itu dari You. Ia mematikannya, tanpa menjawabya lebih dahulu. ¡°Gomen ne, You.¡± Lalu memasukkannya kembali ke sakunya. Dan menatap keramaian di luar. Sampai ia melihat sesosok kumpulan orang yang dikenalnya.
¡°Stop.¡± Ia mendekati kaca mobil, untuk memastikan penglihatannya. ¡°Stop di sini!¡± Lalu keluar dari mobilnya.
¡°Gackt-sama!¡±
Berlari mengindari mobil yang berada di belakang dan sampingnya. Lalu menghampiri kumpulan orang yang diperhatikannya dari dalam mobil. ¡°Hyde-san!¡±
Orang yang dimaksud menengok ke arah datangnya suara. ¡°Gackt!¡±
¡°....kita bertemu lagi...¡± Gackt berbicara diantara napasnya yang tersenggal-senggal. ¡°Kita memang berjodoh.¡± Dan memberikan senyuman manisnya pada sang vokalis yang menatapnya dengan wajah semu merah.
¡°Kau kehujanan,¡± ucap Hyde tidak seolah tidak menghiraukan perkataan Gackt. Dan memberikan Gackt tempat untuk berteduh di bawah payung miliknya. ¡°Kau bisa sakit tahu!¡± ucapnya ketus dan dengan dahi berkerut.
Gackt tersenyum dan memiringkan kepalanya. ¡°Sankyu,¡±
¡°Hyde? Kita jadi tidak?¡± Tanya temannya. Yang ternyata adalah sang lead dari Larc. Ia terlihat tidak menyukai kehadiran Gackt. ¡°Atau kita akan terlambat nanti.¡±
¡°Ah, hai Tetsu-san.¡± Gackt melambai pada Tetsu yang berada di belakang Hyde. Sampai Tetsu memanggil Hyde, ia tidak sadar akan kehadiran Tetsu dan kedua temannya yang lain.
¡°Tapi...¡±
¡°Tidak apa kan, Tetsu. Kita tidak akan terlambat kok. Paling hanya terburu-buru sampai ke sana.¡± Ucap Ken dengan santai dan sebatang rokok di mulutnya.
¡°Itu sama saja, bodoh.¡± Tetsu mengernyitkan dahinya. ¡°Hyde?¡±
Hyde menatap Tetsu, lalu menatap Gackt. Membuat Gackt sadar kalau ia menganggu rencana mereka. Dan tersenyum pada Hyde. ¡°Aku menganggu ya?¡±
Hyde mengangkat alisnya. ¡°Bu-bukan! Eh...maksudku tidak!¡± dengan gugup menyangkal, seolah takut kalau Gackt salah paham. ¡°Tidak kok! Sungguh.¡±
¡°Kami hanya mau menonton film di bioskop.¡± Yukki berkata dari belakang Ken. ¡°Mau ikut?¡±
¡°Oh...¡± Gackt memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jaket hitam panjangnya. ¡°Maaf. Aku tidak bisa ikut. Kalian saja. Aku mau pulang.¡± Dan memberikan mereka senyum kecewa. Yang hanya dirasakan oleh Hyde.
¡°Ayo.¡± Tetsu mengajak teman-temannya kembali, tanpa menghiraukan Gackt. ¡°Maaf kami pergi dulu, Gackt-san.¡± Ketiga anggotanya mengikuti dari belakang dan mengucapkan perpisahan dengan Gackt.
¡°Bye.¡± Gackt melambaikan tangannya dengan senyum kecewanya. Hyde masih melihat Gackt, sampai si rambut coklat itu berjalan ke arah berlawanan dengan mereka di bawah rintik hujan malam hari itu.
¡°Tetcchan, aku tidak ikut.¡± Dan berlari menghampiri Gackt yang sudah hilang diantara kerumunan orang di bawah hujan.
Ia mencari-cari Gackt sambil melihat kiri dan kanan. Sampai ia melihat sosok tinggi semampai dengan jaket hitam panjangnya. Dan memanggilnya. ¡°Gackt!¡±
Gackt berpaling ke arah datangnya suara. Dan berhenti. ¡°Hyde-san?¡± Menatap sang vokalis Larc menghampirinya. ¡°Kupikir kau ikut dengan--...¡±
¡°Sudah kukatakan kau bisa sakit nanti,¡± memotong ucapan Gackt sambil menarik Gackt ke bawah payungnya. Membuat Gackt tersenyum. ¡°Bisa kita jalan?¡±
Gackt menangguk. ¡°motto sankyu ne, Hyde-san.¡± Hyde hanya mengangguk.
¡°Gackt-sama!!¡± Bodyguard sekaligus sopirnya memanggil Gackt dari arah depan sebuah toko, sambil memegang sebuah payung yang kemungkinan besar disediakan untuk tuannya. Ia berlari menghampiri tuannya dan membuka payungnya. ¡°Silahkan, Gackt-sama.¡±
¡°Tidak perlu,¡± dan Gackt menyuruh bodyguardnya untuk menggunakan payung itu untuknya. ¡°Aku mau pulang.¡±
¡°Yes. Gackt-sama,¡± Ia lalu pergi kearah mobil hitam, yang diparkirnya tidak jauh.
¡°Ayo. Kuantar kau pulang, Hyde-san.¡± Gackt memegang tangan Hyde, dan menarik untuk mengikuti langkahnya ke mobil. Hyde makin merasakan rasa hamgat di kedua pipinya. Sebetulnya, ia sedikit kesulitan untuk mengikuti langkah Gackt sambil memegang payung. Tapi, ia tersenyum melihat sosok tinggi semampai di depannya itu.
Gackt membuka pintu dan menarik Hyde masuk ke dalam lebih dahulu, sambil mengambil payung yang sejak awal dipegang oleh pemiliknya. Lalu menyusul Hyde masuk ke mobil. Dan mobil hitam itu pun mulai bergerak.
¡°Kita...mau kemana?¡± Tanya Hyde untuk menyembunyikan debaran jantungnya, yang sejak tadi berdebar cepat.
Gackt mengangkat alis matanya, ¡°ke rumahmu. Tadi sudah kukatakan akan mengantarmu pulang, kan?¡±
Hyde mengangguk, dan menundukkan kepalanya. ¡°Gomen. Aku tidak dengar.¡± Gackt hanya tersenyum saja. Dan menepuk pundak belakang Hyde.
¡°Jadi, tolong tunjukkan jalan ke rumahmu ya.¡±
^^^
|
|
|
Post by |lFugenCamuil| on Dec 6, 2005 23:36:59 GMT 8
Hyde hanya menatap keluar sejak ia memberikan alamatnya, ia merasa gugup saat ini. Sejujurnya, karena bersama Gackt. Padahal awalnya, ia tidak merasakan ini ketika Gackt membawanya ke apartmentnya. ¡¯Apa karena phobia naik mobil bersama Gackt?¡¯
¡°Ini tempatnya, Hyde-san?¡± Gackt mengembalikan Hyde ke alam sadar.
¡°Hah?¡± Hyde melihat daerah sekeliling di luar mobil. ¡°Ah...i-iya betul.¡± Gackt tersenyum, sehingga membuat Hyde tambah gugup. ¡°Te-terima kasih, Gackt. ¡° Mengambil payungnya dan keluar dari mobil.
¡°Hyde-san!¡±
¡°Ya?¡±
¡°Nice place ne.¡± Dari jendela mobil, Gackt mengucapkannya.
¡°Mau turun untuk minum dulu?¡± Terlontar kata-kata itu begitu saja, Hyde sendiri tidak percaya ia akan mengatakan itu. Ia hendak menarik kata-katanya, ¡°Bajumu basah.¡± Ia tidak berhasil untuk menariknya kembali.
Gackt keluar mobil dan bergabung bersama Hyde di bawah payung. ¡°Boleh saja. Mungkin hanya sebentar.¡±
¡°I-iya.¡±
¡°Shall we go now?¡±
¡°Ah, ha-hai!¡± Dan mengikuti Gackt yang berjalan, sambil tetap menunjukkan jalan ke arah kamar apartemennya.
Sesampai di lantai tempat tinggalnya, Hyde berjalan terlebih dahulu untuk membuka pintu masuknya. Tak lama beberapa menit kemudian ia menemukan kuncinya di saku jaketnya dan membuka pintu yang terkunci. ¡°Douzo.¡± Memberikan ruang bagi Gackt untuk masuk ke dalam.
¡°Thanks.¡±
Hyde mengikuti dari belakang dan menutup pintunya kembali. ¡¯Aku tidak percaya ini. Mengundang Gackt ke tempatku??¡¯ Batinnya. Dan ketika hendak melangkah ke depan, ia melihat tamunya menatap langsung dirinya. ¡°A-ada yang aneh denganku?¡± tanyanya penasaran.
Gackt menggelengkan kepalanya. ¡°Dimana bisa kuletakkan jaketku?¡± dan melepakkan jaketnya yang basah karena terkena hujan. Sadar akan membasahi lantai di bawahnya, Gackt melipatnya dan mencegah airnya terjatuh ke lantai.
Hyde sadar, ¡°Berikan padaku. Biar kukeringkan juga bajumu yang basah.¡±
¡°Hah?¡±
¡°Ya. Lepaskan bajumu dan berikan padaku, biar kukeringkan...¡± Hyde membelalakkan matanya, tidak percaya apa yang BARU saja diucapkannya.
¡°Hyde-sa-...¡°
¡°Maksudku,biarkukeringkanbajumudankaubisamemakaiyangkeringdahuluyangadadikamarku.¡± Jelasnya jelas dan tergesa-gesa. Ia lalu menunjukkan Gackt kamarnya agar Gackt bisa mencari baju yang sesuai dengannya.
Akan tetapi, apa yang mereka cari sama sekali diluar perkiraan Hyde. ¡°Sudahlah, tidak apa-apa aku tetap memakai bajuku.¡± Ucap Gackt sambil memberikan sang tuan rumah senyuman yang hangat.
Hyde yang masih mencari-cari baju yang sesuai ukurannya dengan Gackt. ¡°Tidak. Kau bisa sakit nanti. Biar kucarikan lagi.¡± Tanpa menyerah mengubek-ngubek lemari pakaiannya, sehingga membuat kamarnya penuh dengan baju-bajunya dimana-mana. Sampai tidak tersisa sehelai pakaianpun di lemarinya.
¡°Tidak ada.¡± Dan terduduk lemas di depan lemari pakaian.
¡°Tidak apa kok.¡± Gackt menghampiri Hyde dan duduk di sampingnya. ¡°Terima kasih.¡±
¡°Gackt...¡± Hyde melihat Gackt sambil menopangkan tubuhnya dengan kedua tangannya yang bertumpu pada lantai karpet dibawahnya.
¡°Ya?¡±
¡°Kau sangat berbeda saat ini.¡±
¡°Berbeda?¡± tanyanya dengan suara lembut. ¡°Apa yang berbeda?¡±
Hyde menarik napas sebentar dan melanjutkan kata-katanya. ¡°Tidak agresif dan periang seperti biasanya.¡± Gackt tersenyum dan menatap hujan di luar, lalu berlari kembali menatap Hyde yang sekarang menatap hujan di luar jendela. ¡°Ada yang menganggumu?¡±
Gackt tertawa kecil. ¡°Tidak ada yang mengangguku kok.¡±
¡°Maksudku bukan itu. Tapi...mungkin kah ada hal yang menganggumu?¡±
Gackt melipat satu kakinya di depan dadanya. Dan menopangkan kepalanya. ¡°Ya...mungkin satu dua hal.¡±
¡°Kupikir tidak ada yang bisa menganggu pikiranmu, karena kulihat kau sangat menikmati hidupmu.¡± Mengambil rokok di sakunya dan menyalahkannya. Dan menawarkan pada Gackt, yang langsung ditolak Gackt dengan gelengan kepala.
¡°Aku memang menikmati hidupku, tapi aku juga manusia biasa, Hyde-san.¡± Melirik Hyde dengan sudut matanya. ¡°Mungkin persoalan ini...hanya bisa kupendam sendiri.¡± Ucapnya lirih dan semakin menampakkan kesedihan.
Hyde hanya melihat raut kesedihan itu dengan perasaan bercampur aduk. Antara penasaran dan perasaan khawatir. Ia mematikkan rokoknya yang baru beberapa menit dihisapnya. ¡°Kau menyiksa dirimu sendiri dengan memendamnya sendiri.¡±
¡°Kenapa?¡± Gackt mengangkat kepalanya dan melihat Hyde yang masih memandangi hujan di luar, ketika Gackt menoleh ke arahnya.
¡°Teman. Mereka teman baikmu kan?¡± Dan berpaling menatap Gackt. ¡°You-san dan Masa-san. Kau bisa share dengan mereka.¡±
Dalam raut wajah Gackt terlihat kesedihan. ¡°Hyde-san...maukah mendengarkan ceritaku?¡±
Kedua mata Hyde terbuka lebar. ¡°Aku?! Tapi...¡±
¡°Kumohon...¡±
^^^
|
|
|
Post by |lFugenCamuil| on Dec 6, 2005 23:39:15 GMT 8
Hyde menggaruk-garuk kepalanya, walaupun tidak terasa gatal. “Maaf...aku tidak bisa membantumu.” Dan melihat pada sosok di sampingynya, yang masih memandangin hujan di luar.
Gackt mengalihkan padangannya kembali pada Hyde, “Nandemonai de, Hyde-san.”
“Un...Ano. Tolong panggil Hyde saja.” Ucapnya gugup karena tatapan lembut Gackt yang diberikan padanya. Gackt tersenyum.
“Huaaachiiii!!~~”
“Ah! Maaf...Maaf...Aku lupa mencari baju ganti untukmu!”
Gackt mengusap hidungnya, “Tidak apa. Lagipula, bajuku sudah kering.”
Hyde masih mencari dan menemukan pakaian yang cocok untuk saat ini dikenakan Gackt. Tapi...agak sedikit khawatir dan bercampur malu. Akan tetapi, rasa khawatir lebih besar. “Ini...” ucapnya sambil menyodorkan Gackt bathrobe. “Mungkin ini dahulu yang lebih baik dikenakan, daripada kau sakit nanti.”
Keteguhan Gackt luluh oleh kekhawatiran yang ditunjukkan oleh Hyde padanya. Ia lalu mengambil bathrobe itu. “Sankyu, Hyde-san.”
“Hyde. Jangan pakai –san.”
“Ok, Hyde.” Dan sedikit merasa geli melihat Hyde yang gugup. “Dimana bisa kuganti pakaianku?”
Kedua alis mata Hyde naik, “AH...aku akan keluar. Dan kalau sudah ganti, berikan padaku nanti bajumu biar kukeringkan.” Lalu berjalan keluar kamarnya dan menutup pintu.
^^^
“Mau bintang yang tak dapat digapai oleh tangan...” Hyde menggumam. Sambil menyiapkan makan malam di dapur. “Dia terlalu puitis. Aku tidak mengerti maksudnya.” Dan mengernyitkan dahinya.
“Hyde,” panggil Gackt dari belakang Hyde, tepatnya di jalan masuk ke dapur. Dan membuat Hyde terkejut, sehingga berpaling melihat temannya “Di mana disa kutaruh bajuku?”
Hyde meletakkan pisau dan berjalan menghampiri Gackt. Sedangkan Gackt menatapnya dengan tawa kecil. “Berikan padaku bajumu.” Dan mengambilnya dari tangan Gackt. Gackt tak kuat menahan tawanya, sehingga ia menutup mulutnya dengan tangannya. “Kenapa kau tertawa?” Mengundang pertanyaan dalam diri Hyde.
Gackt tetap tertawa, “Kau manis mengenakan itu.” Dan menunjuk Hyde yang memakai celemek putih berenda di pinggirnya.
Hyde menunduk malu dan menyembunyikan rona merah di pipinya. “Ini bukan punyaku. Ini milik Tetsu.“ Jelasnya dengan wajah cemberut. Gackt tertawa melihat semua itu. Tertawa lepas melihat sikap sang tuan rumah.
^^^
“Pulanglah. Mungkin masih agak lama di sini.” Gackt berkata pada orang yang diteleponnya. “Aku akan pulang dengan taksi. Ok. Thanks.” Dan mengakhir pembicaranya, lalu meletakkan kembali telpon di meja kecil samping sofa di ruang tamu. “Thanks, Hyde.”
“Kau sudah mengucapkannya berkali-kali tadi.”
“Ya. Aku sangat berterima kasih sekali.”
“Kau ucapkan lagi.”
Gackt hanya tertawa, ia benar-benar merasakan ketenangan berada dekat dengan Hyde. Ia lalu bergabung dengan Hyde di sofa kulit di depan TV. Mereka sudah sejak tiga puluh menit yang lalu selesai menyantap makan malam yang dibuat oleh Hyde. Dan saat ini, mereka berada di ruang tamu untuk menonton acara TV. Menunggu pakaian Gackt kering dan redanya hujan di luar.
Jam di dinding sudah menunjukkan waktu pukul 10.30pm. Acara TV yang mereka tonton saat ini hanyalah acara kuis yang diikuti beberapa artis jepang yang lainnya. Walaupun beberapa adegan dalam kuis itu sempat membuat mereka tertawa melihat tingkah laku para MC membawakan acara itu dengan sangat apik dan lucu. Hyde meletakkan mangkuk kosong yang semula berisi pop-corn. Ketika ia hendak menyandarkan tubuhnya pada sofa, ia merasakan sesuatu yang berat menindi pundaknya. Ia berpaling dan melihat Gackt jatuh tertidur.
“Gackt?” Panggilnya dengan pelan.
“...Un..” Jawab Gackt dengan suara lelah.
Hyde memegang pundak Gackt, “Tidurlah dahulu di kamarku.” Lalu menarik sleeping Gackt berdiri.
Gackt berpegangan pada tubuh mungil temannya itu, “Un...”
’ia ringan tidak seperti badanya yang terlihat besar’, Hyde sedikit terkejut melihat kenyataan. Dalam pikirannya Gackt yang lebih tinggi dan besar darinya pasti memiliki berat badan yang seimbang dengan tubuhnya yang tinggi langsing itu. Dengan tanpa kesusahan ia meletakkan Gackt di atas tempat tidurnya sambil tetap mengenakan bathrobe. Gackt tertidur tak lama kemudian. Terdengar dengkuran kecil darinya. Hyde tersenyum, hatinya merasakan kesenangan tersendiri. Lalu ditariknya selimut untuk menutup tubuh Gackt. “Oyasuminasai, Gackt.” Lalu berjalan keluar kamar dan menutup pintu kamarnya dan memberikan celah untuk melihat suasana dalam kamar.
Terdengar doorbell pintu dari arah luar apartemennya. Lalu dengan langkah cepat berusaha membuka pintu, agar bunyi bell tidak membangunkan Gackt yang tertidur. Ia membuka dan menemukan sang lead Larc berdiri di depan pintu dengan mengenakan mantel orange-nya. “Hai, Tetcchan.” Bergeser untuk memberikan Tetsu masuk ke apartemennya.
“Maaf menganggu malam-malam begini.” Dan meletakan payung yang dibawanya dan mantel yang dikenakannya.
Hyde menutup pintu masuk dan mengikuti Tetsu dari belakang, “tak apa kok. Baru pada pulang?” Tetsu mengangguk. “Ingin makan malam?”
“Tidak usah, tadi baru saja makan bersama Ken dan Yukki. Hanya mau mampir sebentar.”
“Kalau begitu biar kubuatkan teh hangat deh.” Hyde berjalan ke dapur. Tetsu duduk di sofa dan menonton acara TV. “Bagaimana tadi filmnya?” Tanyanya sambil memberikan segelas teh panas pada Tetsu. Lali duduk bergabung di sofa.
Tetsu meneguk sedikit teh hangat sebelum menjawab Hyde, “Tidak begitu bagus. Hanya film yang disukai oleh Ken dan Yukki.”
“Tidak menyesal donk tadi aku tak ikut?” Ucapnya iseng dengan senyum nakal. Tetsu mengerutkan dahinya dan cemberut. “Ahahaha...ha...ha...ha...Aku bercanda kok...”
“Tadi kau kemana?” Tidak menghiraukan Hyde dan melihatnya dengan sudut matanya.
Hyde berhenti tertawa, “kemana? Ya pulang lah..”
“Bohong.” Ucapnya ketus.
“Aku tidak bohong. Gackt mengantarku pulang tadi.”
“Gackt?”
Hyde mengangguk. “Dengan mobilnya dan sekarang di-...” kata-katanya terputus oleh Tetsu.
“Sudahlah tak perlu menjelaskan lagi.” Memutus kalimat Hyde dan mengganti acara TV ke program acara yang memutar lagu-lagu lokal. Membuat Hyde bingung dan hanya mengangkat bahu. “Hey, lihat ini PV terbaru kita. Sudah diputar di TV rupanya. “ Lalu meningkatkan volume suara.
“AH...Tetcchan!!” Mengambil remote TV dari Tetsu, dan mengecilkan kembali volumenya. “Jangan keras-keras. Gackt sedang tertidur.” Lalu bangkit dan berdiri dari sofa.
Tetsu menarik tangan Hyde, agar sang vokalis melihatnya. “Sedang tidur? Gackt katamu?” Dan meremas pergelangan tangan Hyde.
“Auh!! Tetcchan!! Itai yo!!”
“Gackt katamu??” Suaranya sedikit meninggi.
“Iya. Lepaskan aku, Tetcchan.” Tetsu menarik Hyde sehingga wajah mereka tidak begitu jauh. “Tetcchan??!!”
“Hyde, sudah kukatakan jangan berhubungan dengan dia!” Nada marah terlihat dari kalimat yang diucapkannya. “Kau dengar aku??”
“Kau aneh! Lepaskan aku!” Hyde berusaha melepaskan genggaman kuat Tetsu. “Kenapa denganmu!!?”
“Aku BENCI dia!!” Tetsu menekankan kata benci di kalimatnya. “AKU BENCI DIA. KARENA DIA BERUSAHA UNTUK MEREBUTMU DARIKU!!” Dan menarik Hyde, untuk memberinya ciuman. Akan tetapi, Hyde mendapatkan kesempatan melepaskan genggaman Tetsu dan menjauh dari Tetsu. Tampak rasa terkejut dan takut dari wajahnya. Ia mundur, menjauh dari Tetsu. “Hyde?”
Hyde menunduk, menggelengkan kepalanya. “Tidak...” gumamnya. “Pergi dari sini!” Sebutir air mata keluar dari kelopak matanya. “Tinggalkan aku!” Teriaknya pada Tetsu.
“Hyde....aku...”
“PERGI.” Air matanya kini membasahi pipinya.
Tetsu berjalan mengikuti apa yang Hyde inginkan. Ia mengambil mantelnya dan payungnya. Lalu berjalan ke arah pintu keluar. Dan menatap Hyde yang berada di ruang tamu. “Kita akan membicarakan ini besok.” Dan membuka pintu lalu keluar dan kembali menutupnya.
Hyde menghapus air mata yang membasahi pipinya, akan tetapi selalu keluar lagi dan terus begitu. Ia lalu beranjak dari tempatnya dan menghampiri kamar dimana Gackt tertidur. Ia terisak-isak menangis, ketika melihat sosok Gackt. Ia tak kuat menahan tangisnya. Akan tetapi, dilakukannya dengan tanpa suara. Ia tidak ingin membangunkan Gackt. Lalu ia mendekati tempat tidur dan menatap Gackt yang lelap tertidur. Ia berlutut di samping tempat tidur dan mengenggam tangan Gackt.
“Gackt...” Digenggamnya kuat tangan Gackt. Dan menangis terisak-isak. Gackt tetap terlelap tidur, tidak terganggu oleh apa yang terjadi di sekitarnya.
Hyde tidak tahu mengapa ia menghampiri Gackt. Yang ia tahu, bahwa ia ingin seseorang menemaninya meskipun tidak menghiburnya. Dan yang dalam pikirannya hanya Gackt seorang, yang sedang tertidur lelap di kamarnya. Ia menatap Gackt yang tertidur, perasaannya sedikit lebih tenang. Menatap sleeping Gackt. Ia merasakan kehangatan mengalir di dalam tubuhnya. Ia merasakan ketenangan. Dan tak lama kemudian, bergabung bersama Gackt ke dunia mimpi. Tertidur di samping tempat tidur.
^^^
|
|
|
Post by |lFugenCamuil| on Dec 6, 2005 23:44:56 GMT 8
Keesokan paginya, Hyde terbangun dan menemukan dirinya berada di tempat tidur. Dimana malam sebelumnya di tempati oleh Gackt. Ia terbangun sendirian di tempat tidur, tidak ada Gackt bersamanya. Ia lalu menyibakkan selimut dan bangun. Berjalan keluar kamar, dan ditemukannya sosok Gackt yang sudah mengenakan pakaiannya yang sudah kering.
¡°Ohayou, Hyde.¡± Senyuman hangat sehangat matahari pagi itu ditunjukkan pada Hyde yang tergesa-gesa keluar kamarnya. ¡°Mau makan sekarang? Sudah kubawakan.¡± Mengangkat nampan berisi sepiring nasi dengan telur dadar di atasnya, dan segelas susu putih di samping piring. Tak lupa juga sebuah jeruk berada di samping susu putih itu.
¡°Ah...Un.¡± Hyde tidak tahu mau menjawab apa, ia kaget dan merasa takut untuk tidak melihat Gackt pagi itu. Sejujurnya, melihat Gackt yang pergi tanpa pamit dulu dengannya. ¡°Aku akan makan di ruang makan nanti. Aku mau ganti baju dulu.¡± Dan kembali masuk ke dalam kamar.
^^^
|
|
|
Post by |lFugenCamuil| on Dec 6, 2005 23:46:01 GMT 8
¡°Maaf ya, aku jadi merepotkanmu.¡±
¡°Un...Tidak. Tidak apa-apa kok!¡± Hyde menggelangkan kepalanya. ¡°Aku malah senang.¡±
Garis senyuman terlukis di wajah Gackt. ¡°Sankyuu~~¡± Dan mencium kening Hyde.
¡°Eh?!¡± wajahnya memerah dan memegang kening yang tadi dicium Gackt. ¡°Ke-kenapa?¡±
¡°Tanda persahabatan.¡±
¡°Sahabat?¡±
¡°Yup. Kau tidak mau menjadi sahabatku?¡±
¡°Ah~...¡± Hyde tidak tahu apa yang harus diucapkan. Dia menundukan kepalanya dan menatap dinding putih di sampingnya. ¡°Aku...terima kasih, Gacchan.¡± Menyembunyikan rona merah di wajahnya.
¡°Nani? Tadi kau panggil aku apa?¡± Tanyanya sambil mengajak Hyde masuk ke dalam lift.
Hyde frowning. Apa yang tadi kuucapkan? Gacchan?. ¡°Gacchan...?¡±
Gackt tersenyum puas dan sangaaat lebar. ¡°Sankyuu~~ You can call me that from now!¡±
¡°Hah?¡±
^^^
|
|
pids
GakuHai koi
no way to say
Posts: 848
|
Post by pids on Dec 7, 2005 1:53:30 GMT 8
|
|