Post by ::Yooii~:: on Dec 28, 2005 18:41:45 GMT 8
DILEMMA
Ceritanya tentang hyde yang bingung menentukan pilih gackt ato tetsu......T___T
Pairing: Gakuhai.....Tethai....
-----------------------------------------------------------------------
“Tetchan, kamu harus janji untuk kembali secepatnya...” Kata Hyde sambil menahan tangis.
Tetsu membelai pipi Hyde dengan tangan kanannya. “Iya. Setelah proyekku selesai, aku akan langsung kembali ke sini. Kamu tenang saja, OK?”
Tetsu menatap lembut wajah pria di depannya.
Ajaib, Hyde yang tadinya resah, setelah melihat tatapan itu mendadak menjadi tenang. Ia menganggukkan kepalanya pelan.
TENG-TENG-TENG-TENG... “Pesawat Japan Air Lines yang menuju London akan segera berangkat. Kepada para penumpang yang belum berada di dalam pesawat, diharapkan untuk segera memasukinya. Kami ulangi sekali lagi...”
“Ah, itu pesawatku. Aku harus berangkat sekarang, Doi-Ha. Kau harus hati-hati ya. Jaga kesehatanmu.” Tetsu bersiap-siap untuk pergi.
“Tetchan juga. Jangan lupa makan. Jangan tidur terlalu malam. Jangan sering kelayapan. Dan... jangan lupain aku...” Hyde memasang wajah memelas.
Tetsu tersenyum. “Iya, cerewet...” Mencubit pipi Hyde yang terlihat tembem kemudian membalikkan tubuhnya menjauhi sang kekasihnya.
“Tetchan!” panggil Hyde. Tetsu menoleh.
“..............Aishiteru........”
“I love you, too.” Balas Tetsu sambil melambaikan tangan.
Hyde terus menatap punggung pria berwajah imut itu terus menerus hingga menghilang dari pandangannya.
# # #
KRIING... KRIIING...
Telpon genggam Hyde berdering lumayan nyaring hingga membangunkannya dari alam mimpi. Dengan mata masih terpejam dan tubuh yang tidak beranjak dari kasurnya yang luas, ia meraba-raba sekitarnya untuk mencari handphonenya.
“Moshi-moshi...” Jawab Hyde malas-malasan.
“Hai sweetheart! Kamu sudah tidur ya?” Jawab seseorang dari seberang telpon.
Hyde membelalakkan matanya. “Gacchan?! Ng-nggak kok. Baru mau tidur. Ada apa malam-malam begini telpon?”
“Hehehehe... aku lagi diperjalanan menuju rumahmu. Can’t wait to see you.” Kata Gackt sambil tersenyum.
Suara dan perkataan Gackt membuat Hyde salah tingkah. Sambil tersipu malu, Ia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal untuk menutupi rona merah pada wajahnya walaupun sebenarnya ia tahu bahwa tidak ada yang perlu ditutup-tutupi karena ia sedang sendirian berada di dalam kamarnya saat ini.
“Ta-tapi Gacchan...”
“Pokoknya sebentar lagi aku sampai di rumahmu. Bye...” TUUT...TUUT...TUUT... telpon ditutup oleh Gackt sebelum Hyde sempat berkata apa-apa.
TING TONG! TING TONG! Baru saja Hyde ingin beranjak dari tempat tidurnya, bel pintu rumahnya sudah berbunyi. Hyde langsung berlari ke ruang depan dan menyambar kenop pintu kemudian membukanya.
“Hai, babe! I miss you so much!!” Tiba-tiba saja tubuh mungil Hyde sudah berada di pelukan orang yang berada di depannya.
“Ga-Gacchan!! Kok kamu... datang cepat sekali?!” Kata Hyde yang sekarang berada di rangkulan Gackt, menyuruh pria tinggi itu masuk.
“Hehehe... sebenarnya tadi pas aku telepon, aku sudah di depan gerbang rumahmu.”
Gackt langsung merebahkan dirinya pada sofa besar yang empuk di ruang TV, kemudian menyalakan TV yang berada di depannya dengan menggunakan remote. Sementara Hyde pergi ke ruang makan untuk mengambilkan Gackt gelas, sebotol air mineral, dan beberapa makanan ringan.
“Bagaimana tadi dengan pekerjaanmu?” Tanya Hyde sambil berjalan mendekati Gackt, meletakkan gelas, botol, dan snack di meja depan mereka, kemudian duduk di samping pria berambut coklat itu.
“Hahh... biasa saja. Nothing special. Mungkin... itu karena nggak ada kamu.” Kata Gackt. Tangan kirinya sekarang sudah merangkul pundak Hyde yang tersipu malu.
Pria bertubuh kecil itu merasa ada hembusan nafas di dekat telinganya. Ia pun menoleh dan mendapati Gackt sedang menatapnya dalam-dalam. Hyde membalasnya dengan menatap mata Gackt. Secara perlahan kepala mereka saling mendekat satu sama lain.
Ceritanya tentang hyde yang bingung menentukan pilih gackt ato tetsu......T___T
Pairing: Gakuhai.....Tethai....
-----------------------------------------------------------------------
“Tetchan, kamu harus janji untuk kembali secepatnya...” Kata Hyde sambil menahan tangis.
Tetsu membelai pipi Hyde dengan tangan kanannya. “Iya. Setelah proyekku selesai, aku akan langsung kembali ke sini. Kamu tenang saja, OK?”
Tetsu menatap lembut wajah pria di depannya.
Ajaib, Hyde yang tadinya resah, setelah melihat tatapan itu mendadak menjadi tenang. Ia menganggukkan kepalanya pelan.
TENG-TENG-TENG-TENG... “Pesawat Japan Air Lines yang menuju London akan segera berangkat. Kepada para penumpang yang belum berada di dalam pesawat, diharapkan untuk segera memasukinya. Kami ulangi sekali lagi...”
“Ah, itu pesawatku. Aku harus berangkat sekarang, Doi-Ha. Kau harus hati-hati ya. Jaga kesehatanmu.” Tetsu bersiap-siap untuk pergi.
“Tetchan juga. Jangan lupa makan. Jangan tidur terlalu malam. Jangan sering kelayapan. Dan... jangan lupain aku...” Hyde memasang wajah memelas.
Tetsu tersenyum. “Iya, cerewet...” Mencubit pipi Hyde yang terlihat tembem kemudian membalikkan tubuhnya menjauhi sang kekasihnya.
“Tetchan!” panggil Hyde. Tetsu menoleh.
“..............Aishiteru........”
“I love you, too.” Balas Tetsu sambil melambaikan tangan.
Hyde terus menatap punggung pria berwajah imut itu terus menerus hingga menghilang dari pandangannya.
# # #
KRIING... KRIIING...
Telpon genggam Hyde berdering lumayan nyaring hingga membangunkannya dari alam mimpi. Dengan mata masih terpejam dan tubuh yang tidak beranjak dari kasurnya yang luas, ia meraba-raba sekitarnya untuk mencari handphonenya.
“Moshi-moshi...” Jawab Hyde malas-malasan.
“Hai sweetheart! Kamu sudah tidur ya?” Jawab seseorang dari seberang telpon.
Hyde membelalakkan matanya. “Gacchan?! Ng-nggak kok. Baru mau tidur. Ada apa malam-malam begini telpon?”
“Hehehehe... aku lagi diperjalanan menuju rumahmu. Can’t wait to see you.” Kata Gackt sambil tersenyum.
Suara dan perkataan Gackt membuat Hyde salah tingkah. Sambil tersipu malu, Ia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal untuk menutupi rona merah pada wajahnya walaupun sebenarnya ia tahu bahwa tidak ada yang perlu ditutup-tutupi karena ia sedang sendirian berada di dalam kamarnya saat ini.
“Ta-tapi Gacchan...”
“Pokoknya sebentar lagi aku sampai di rumahmu. Bye...” TUUT...TUUT...TUUT... telpon ditutup oleh Gackt sebelum Hyde sempat berkata apa-apa.
TING TONG! TING TONG! Baru saja Hyde ingin beranjak dari tempat tidurnya, bel pintu rumahnya sudah berbunyi. Hyde langsung berlari ke ruang depan dan menyambar kenop pintu kemudian membukanya.
“Hai, babe! I miss you so much!!” Tiba-tiba saja tubuh mungil Hyde sudah berada di pelukan orang yang berada di depannya.
“Ga-Gacchan!! Kok kamu... datang cepat sekali?!” Kata Hyde yang sekarang berada di rangkulan Gackt, menyuruh pria tinggi itu masuk.
“Hehehe... sebenarnya tadi pas aku telepon, aku sudah di depan gerbang rumahmu.”
Gackt langsung merebahkan dirinya pada sofa besar yang empuk di ruang TV, kemudian menyalakan TV yang berada di depannya dengan menggunakan remote. Sementara Hyde pergi ke ruang makan untuk mengambilkan Gackt gelas, sebotol air mineral, dan beberapa makanan ringan.
“Bagaimana tadi dengan pekerjaanmu?” Tanya Hyde sambil berjalan mendekati Gackt, meletakkan gelas, botol, dan snack di meja depan mereka, kemudian duduk di samping pria berambut coklat itu.
“Hahh... biasa saja. Nothing special. Mungkin... itu karena nggak ada kamu.” Kata Gackt. Tangan kirinya sekarang sudah merangkul pundak Hyde yang tersipu malu.
Pria bertubuh kecil itu merasa ada hembusan nafas di dekat telinganya. Ia pun menoleh dan mendapati Gackt sedang menatapnya dalam-dalam. Hyde membalasnya dengan menatap mata Gackt. Secara perlahan kepala mereka saling mendekat satu sama lain.